Banyak mitos yang beredar bahwa imunisasi pada bayi
usia 1 hari hingga 2 tahun dapat menyebabkan autisme pada anak-anak,
sehingga para ibu mulai enggan memberikan imunisasi pada bayi mereka.
Baru-baru
ini studi yang dipublikasikan dalam Journal Pediatrics membantah hal
tersebut. Studi tersebut menyatakan bahwa pemberian vaksinansi
(imunisasi) pada anak di masa-masa awal kehidupan tidak menimbulkan
risiko autisme pada anak.
Geraldine Dawson, Chief Science Officer di Autism Speaks,
mengatakan,“Perhatian pada seputar vaksin telah menjadi isu yang sangat
signifikan. Banyak orang tua yang memutuskan untuk menunda atau
menjauhi ruang vaksin, karena mereka merasa cemas apakah vaksin dapat
menyebabkan autisme, sehingga mereka memilih untuk tidak memvaksinasi
anak mereka.”
Studi dilakukan pada lebih dari 250 anak-anak penderita spektrum
autisme dan lebih dari 750 anak-anak sehat. Peneliti menghitung berapa
banyak imunisasi yang diberikan sekaligus mendata jumlah antigen dalam
vaksin dalam tiga waktu berbeda yaitu, lahir hingga usia tiga bulan,
lahir hingga usia tujuh bulan, dan lahir hingga usia dua tahun.
“Ketika kami membandingkan sekitar 250 anak-anak autisme dengan
sekitar 750 anak-anak yang tidak memiliki autisme, kami menemukan bahwa
paparan antigen mereka sama, sehingga bisa dikatakan tidak ada hubungan
antara imunisasi dengan autisme” ungkap Dr Frank DeStefano, pemimpin
penelitian sekaligus direktur Immunization Safety Office at the Centers for Disease Control and Prevention, seperti dikutip Zeenews. (dan)
BACA JUGA : IQ Tinggi Berarti Libido Tinggi, Benarkah?
sumber : klik disini