Pengertian dan Ciri Anak Autis
© Banyak orangtua yang jadi ketakutan anaknya terlahir autis. Ciri anak
autis sesungguhnya dapat dideteksi dari bayi lahir sehingga anak
berumur lima tahunan. Deteksi dini dapat mengurangi beban mental dan
mempercepat penanganan ataupun penyembuhan anak autis. Kejadian Autis
terjadi pada 1 dari 700 anak dan banyak terjadi pada laki-laki. Gejala
autis umumnya telah dapat tampak sejak umur 18 bulan sehingga 3 tahun.
Anak autis mempunyai perubahan otak yang tak biasa dan menghasilkan
sikap introvert (tertutup), tidak ingin berinteraksi dengan lingkungan
dan barangkali menjengkelkan untuk sebagian orangtua sebab sikapnya yang
seakan-akan tak patuh.
Bila anak anda didiagnosa autis, janganlah lekas jadi bersalah dengan
menyalahkan diri sebab tak melindungi kandungan dengan baik mulai
kehamilan. Butuh diingat, lahirnya anak autis bukan hanya kekeliruan
ibunya. Lagian hingga kini penyebab anak autis tetap belum bisa
dipastikan secara ilmiah. Sebaliknya, upayakan terus limpahkan cinta dan
kasih sayang laiknya pada anak normal. Anak autis hanya anak yang
mempunyai kondisi otak berlainan dengan anak normal. Sadari pula yaitu
anak autis merupakan anak khusus sebab mempunyai kekuatan yang berlainan
dengan anak biasanya, oleh sebab itu penanganannya pun mesti spesial.
Konsultasi dengan teratur dengan pakar dan bila memungkinkan, masukkan
anak ke sekolah khusus. Namun bila kondisinya tetap masih terkendali dan
tak sangat berat, cukup beritahukan pada gurunya yaitu ia perlu
perhatian spesial. Butuh diketahui pula, penderita autis dapat
disembuhkan asal rajin dan telaten mengawasi anak tersebut.
Ada lebih dari satu cara melakukan terapi autis,
kamulah.com merangkum beberapa cara untuk terapi autis seperti yang ada dibawah ini :
1. Terapi wicara
Nyaris semua anak dengan autisme punya kesusahan berbicara dan juga
berbahasa. Umumnya perihal inilah yang sangat kentara, banyak pula
individu autis yang bersifat non-verbal atau bicaranya kurang sekali.
Terkadang bicaranya cukup berkembang, namun mereka tak dapat memakai
bicaranya untuk berkomunikasi/berinteraksi dengan pihak lain.
2. Terapi fisik
Salah satu penyebab autis yakni gangguan perubahan pervasif. Banyak di
antara anak autis punya gangguan perubahan didalam motorik kasarnya.
Terkadang tonus ototnya lembek hingga fungsinya kurang begitu kuat.
Keseimbangan tubuhnya tidak bagus. Fisioterapi dan terapi integrasi
sensoris dapat membantu buat memperkuat otot-ototnya dan melakukan
perbaikan keseimbangan tubuhnya.
3. Terapi sosial
Kekurangan yang sangat mendasar untuk anak autis adalah komunikasi juga
dalam interaksi. Banyak anak-anak ini memerlukan pertolongan didalam
ketrampilan komunikasi 2 arah, membuat rekan dan main bareng ditempat
bermain. Seorang terapis sosial dapat memberikan sarana pada anak autis
untuk berinteraksi dengan teman-teman sebaya dengan mengajari
cara-caranya.
4. Terapi bermain
Walau terdengar janggal, faktnya seorang anak autis memerlukan
pertolongan didalam aktifitas bermain. Bermain dengan rekan sebaya
bermanfaat untuk latihan komunikasi verbal dan juga latihan interaksi
sosial. Seorang terapis dapat menolong anak autis dengan segala teknik
spesifik yang memungkinkan.
5. Terapi perilaku
Anak autis kerap kali jadi frustrasi. Teman-teman sebayanya kerapkali
tak mengerti mereka, jadi sukar mengekspresikan kebutuhannya, banyak
yang hipersensitif terhadap cahaya, suara juga dengan sentuhan. Tidak
heran bila anak autis seringkali mengamuk. Seorang terapis harus mampu
melacak latar belakang dari perilaku negatif tersebut dan melacak
solusinya dengan merekomendasikan perubahan lingkungan sehingga anak
autis akan memperbaiki perilakunya.